Lisplang adalah salah satu bagian dari bangunan, di mana sebagian orang tidak melupakan penggunaannya saat membangun atap. Lisplang memiliki fungsi sama seperti plafon rumah, hanya saja ia berada diluar ruangan (eksterior). Sama-sama berfungsi untuk menambah kesan estetika serta menyembunyikan rangka atap agar terlihat lebih rapi.
Menggunakan lisplang adalah salah satu bentuk upaya membuat tampilan eksterior atap menarik dan sedap dipandang mata. Namun, apakah Anda tahu penggunaannya harus memperhatikan karakteristik serta fungsi dari material yang akan dipakai? bagaimana cara perawatannya? Simak selengkapnya di sini.
Apa Itu Lisplang
Secara etimologi Lisplang berasal dari bahasa Yunani maknanya adalah “mahkota”. Sedangkan menurut KBBI, lisplang adalah sebuah papan/bilah pada tiap pinggiran atap yang berfungsi sebagai penambah estetika serta penutup rangka atap di atasnya. Selain itu tujuan pemasangan lisplang adalah supaya atap rumah tidak terkena rembesan air hujan dan terlindung dari sinar matahari.
Lisplang terpasang secara horizontal di setiap pinggiran atap dengan bentuk atap yang umumnya segitiga. Namun dewasa ini, ketahanan, model, dan dimensinya bermacam-macam. Namun ingat, memilihnya sebaiknya sesuaikan dengan karakteristik serta kebutuhan rumah.
Jenis-Jenis Lisplang
Sama seperti material konstruksi rumah lainnya, mereka juga memiliki bahan material berbeda. Berikut adalah jenis lisplang yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan memasangnya di rumah, antara lain:
1. Lisplang Kayu
Jenis lisplang kayu bisa menjadi andalan jika ingin menginginkan desain rumah klasik atau berkonsep jawa. Sejatinya, kayu memang material serbaguna yang bisa diaplikasikan pada bagian rumah apa saja. Di pasaran, dimensi material konstruksi ini bermacam – macam. Ukuran panjang 20 cm – 30 cm serta ketebalan 2 cm – 5 cm. Biasanya jenis yang dipakai adalah kayu jati, bengkirai, kamper, dan sebagainya.
Konstruksi atap ini berbahan dasar kayu memiliki macam – macam motif, diantaranya adalah kayu polos, kayu minimalis (modern), serta kayu bermotif. Memberikan kesan homey serta natural sehingga cocok untuk konsep desain rumah minimalis, sederhana, tapi tidak melupakan kesan elegan nan ciamik.
Kelebihan menggunakan berbahan dasar kayu adalah bahannya yang kokoh, mudah dibentuk, serta proses pemasangan tidak terlalu sulit. Namun kekurangannya kayu adalah jenis material mudah lapuk, rentan termakan rayap.
Maka, perlu perawatan secara berkala dengan mengoleskan cat kayu anti rayap yang beredar di pasaran.
2. Lisplang Beton
Kata siapa beton hanya bisa diaplikasi untuk atap rumah? Lisplang adalah bagian dari struktur bangunan berbahan dasar beton cukup banyak diminati oleh orang – orang. Ada berbagai cara untuk membuatnya yaitu konvensional serta precast.
Jika menggunakan metode cetakan, maka beton diproses sedemikian rupa mulai dari pembuatan cetakan, pelapisan menggunakan solar, hingga proses pembesian dilakukan untuk mendapatkan hasil cetakan yang bagus.
Cetakan bisa bermotif tergantung selera, konsep rumah yang dirancang. Kelebihan menggunakan beton adalah durabilitas yang baik, tidak akan lapuk, serta tahan terhadap cuaca. Kekurangannya adalah tidak memiliki variasi yang banyak, berat, serta kurang bisa memberikan kesan yang natural.
Rumah bertingkat lebih baik menggunakan jenis ini karena lebih kuat dan kokoh. Jenis atap beton cor juga direkomendasikan menggunakan material beton.
3. Lisplang GRC
Material GRC (Glass-Fibre Reinforced Concrete) tidak hanya untuk dinding rumah saja. Terbuat dari kombinasi beberapa campuran semen, pasir halus, agregat, polimer akrilik, air, kaca serat. Di pasaran, jenis ini tersedia sudah dalam bentuk papan GRC siap pakai.
Berdasarkan komposisinya terlihat bahwa bahan tersebut ringan karena tidak ada tulang baja di dalamnya. Menjadikan material ini mudah dipasang sesuai dengan keinginan. Namun meskipun ringan, jangan disepelekan durabilitasnya. Kokoh, tidak mudah lapuk seperti kayu, tahan api, serta memiliki harga lebih ekonomis daripada jenis material lainnya.
Permukaan GRC yang halus menjadikannya langsung pakai karena tidak perlu melakukan proses plamir terlebih dahulu. Jenis ini bisa diaplikasikan pada rumah berkonsep minimalis hingga arabian ataupun turki, juga cocok digunakan di daerah beriklim tropis seperti Indonesia.
4. Lisplang Metal
Material metal bisa menjadi bahan substitusi kayu. Metal memiliki ketahanan luar biasa, kokoh, serta tahan terhadap cuaca. Penggunaan metal sebagai metal sudah mulai digandrungi karena jenis kayu semakin jarang tersedia juga harga relatif mahal.
Metal memberikan kesan elegan, namun tidak meninggalkan sisi fungsionalnya yang kuat. Material ini tidak perlu melalui proses plamir seperti kayu karena permukaannya sudah halus. Rumah dengan konsep minimalis modern dengan rangka atap baja ringan cocok menggunakan jenis metal.
Baca Juga: Kenali Jenis dan Model Atap Rumah untuk Hunian di Indonesia Kenali Bubungan Atap & 5 Jenisnya Untuk Bangun Rumah Ideal Pengenalan Rangka Atap Asbes, Jenis, dan Cara Merawatnya |
Fungsi Lisplang
Fungsi lisplang terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Segi Fungsional (Konstruksi)
Atap memiliki nilai fungsional untuk mempunyai rumah ideal, terlindung dari pengaruh eksternal seperti suhu, terik matahari, dan perubahan cuaca. Begitupun material ini memiliki sisi fungsional sebagai penguat tepi atap.
Atap harus memiliki rangka kuat yang tidak terlepas dari penguat yang ada di tepinya. Fungsi lisplang adalah pelindung dari kerusakan akibat air hujan maupun terik matahari.
Air hujan yang berada di atap mungkin bisa saja tidak jatuh secara sempurna, namun material tersebut berpeluang mencegah terjadinya rembesan sehingga bisa merusak rusuk-rusuk atap. Apalagi, jika terkena terik matahari yang lama, maka tidak sampai merusak bagian dalamnya.
2. Segi Keindahan
Rumah ideal tidak terlepas dari segi estetika. Zaman sekarang, material ini memiliki motif serta desain yang bermacam-macam. Sederhananya, setiap bagian rumah berhak mendapatkan keindahan. Fungsi lisplang berdasarkan segi estetika sebagai penutup dari rangka atap di atasnya.
Biasanya di dalam rangka atap terdapat kabel mengular serta pipa-pipa rumah yang terpasang. Dengan adanya mereka, semua tertutupi dengan sempurna dan tidak mengganggu kenyamanan penglihatan.
Tips Merawat Lisplang
Merawat lisplang harus ditinjau dari karakteristik materialnya. Jika bahan tersebut dari kayu pastikan sebelum pemasangannya lakukan pelapisan cat anti rayap agar tidak mudah lapuk, termakan oleh rayap atau bisa juga membasmi rayap dengan cara berikut ini. Penggunaan bagian konstruksi jenis kayu memang harus dilakukan pengecekan secara berkala untuk mengetahui kayu mana yang harus diganti.
Kedua, jika berbahan dasar GRC, maka perawatannya cukup mudah dengan menggunakan amplas untuk membuatnya tetap halus dan setelah itu lakukan pengecatan emulsi di permukaannya.
Ketiga, perawatan bisa dilakukan sendiri atau memanggil ahlinya. Namun, lebih baik gunakan jasa profesional untuk meminimalisir kejadian tidak diinginkan. Perawatan material tersebut bisa dilakukan dengan cara mengisi sela retakan menggunakan tambalan beton untuk eksterior yang terdapat di pasaran.
Kesimpulan
- Lisplang adalah sebuah papan/bilah terpasang di setiap pinggiran atap di mana memiliki fungsi sebagai penambah estetika serta penutup rangka atap di atasnya.
- Memiliki jenis material berbeda-beda, sesuaikan dengan kebutuhan dan Rancangan Anggaran Bangunan yang telah dibuat.
- Setiap jenisnya memiliki kelemahan serta kelebihan masing-masing. Pilih sesuai dengan kebutuhan rumah serta kondisi lingkungan.
- Pemasangan dan perawatannya sebaiknya serahkan kepada jasa profesional agar tidak mendapatkan kejadian tidak diinginkan.
Demikian penjelasan pada artikel di atas untuk menambah pengetahuan Anda sebelum memutuskan membangun bangunan yang nyaman, kuat, dan pastinya harga terjangkau.
Adimas menyediakan pembelian produk Lisplang dengan variasi polos dan motif kayu. Cek informasi detail dan ukuran pada halaman berikut ini.