Dalam sebuah bangunan, atap merupakan komponen rumah yang paling esensial dan penting.salah satu jenis atap yang sering dijumpai pada berbagai jenis bangunan. Atap sirap tersusun dari lembaran material yang bertingkat dan berbahan dasar kayu.
Atap jenis ini dapat ditemukan pada bangunan-bangunan minimalis berukuran besar dan tinggi seperti balai konservasi, museum, hingga rumah ibadah yang mengambil contoh minimalis.
Atap sirap mampu menahan hawa panas dan dingin pada bangunan. Dan biasa digunakan pada konstruksi bantalan rel kereta api, jembatan, dan tiang listrik.
Atap ini juga memiliki berbagai macam variasi yang unik dan dapat menjadi referensi bagi setiap konstruksi atap bangunan. Dalam artikel ini akan dijelaskan terkait atap sirap mulai definisi hingga jenis-jenisnya yang sering ditemui.
Pengertian Atap Sirap
Atap sirap adalah jenis atap yang terbuat dari lembaran kayu, batu tulis, logam, atau beton yang disusun bertingkat seperti sisik ikan. Selama berabad-abad, atap ini telah menjadi tempat tinggal yang populer karena pesonanya yang timeless dan klasik.
Atap sirap merupakan salah satu jenis atap yang mengedepankan unsur alam dan ramah lingkungan. Dengan perawatan yang tepat, bahan-bahan yang digunakan pada atap ini dapat bertahan hingga waktu yang cukup lama.
Bisa dikatakan bahwa atap ini menggunakan lembaran-lembaran material yang bersifat lebih tipis daripada material biasa yang umum digunakan untuk atap seperti seng dan tanah liat. Lembaran-lembaran ini jauh lebih menghemat sumber daya dan memberi kesan minimalis pada bangunan.
Jenis Atap Sirap Berdasarkan Bahan Materialnya
Atap sirap terdiri dari berbagai jenis berdasarkan bahan materialnya. Ada banyak material yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan atap sirap.
Masing-masing material memiliki karakteristik tersendiri yang mempengaruhi tampilan, ketahanan, dan perawatannya. Mari simak jenis-jenis atap sirap berdasarkan bahan pembuatnya.
1. Atap Sirap Kayu
Adalah jenis yang cukup sederhana dikarenakan materialnya yang berbahan dasar lembaran-lembaran kayu. Atap sirap jenis ini terbuat dari kayu seperti cedar, redwood, pinus, hingga kayu ulin. Dan menampilkan nuansa alami yang hangat dan menyatu dengan lingkungan.
Perawatan dan pemeliharaan rutin dibutuhkan untuk menjaga keawetan lembaran kayu pada atap sirap jenis ini. Atap sirap kayu cocok untuk hunian bergaya tradisional atau pedesaan seperti gazebo atau bangsal.
Atap sirap kayu yang sering digunakan di Indonesia adalah atap sirap jenis kayu ulin dan bambu. Jenis kayu ulin memiliki kelebihan kuat dan tahan segala cuaca ekstrem. Sementara jenis bambu memiliki kelebihan pada pemasangan yang mudah dan biaya yang lebih terjangkau.
Untuk konstruksi bangunan di luar negeri, kayu cedar lebih sering dipakai sebagai bahan atap jenis ini dikarenakan kayu cedar yang melimpah. Umumnya digunakan sebaga atap rumah tradisional Barat.
3. Atap Sirap Batu Alam
Terbuat dari batuan alam yang dipotong tipis. Tampilannya elegan dan berkelas, memberikan kesan kokoh dan mewah. Atap sirap batu alam sangat tahan lama dan kokoh, awet menghadapi cuaca ekstrem dan api.
Namun perlu diketahui bahwa biaya pemasangan jenis ini relatif mahal karena bobot material yang berat dan proses instalasi yang lebih rumit.
Jenis batu alam sering digunakan pada konstruksi bangunan yang minimalis seperti rumah minimalis yang mengedepankan desain batu atau gedung seperti ballroom dan lain sebagainya.
4. Atap Sirap Logam: Ringan dan Modern
Merupakan jenis atap sirap yang terbuat dari lembaran logam tipis, seperti baja ringan atau seng. Atap sirap jenis ini memiliki pilihan warna dan desain yang beragam, memungkinkan penyesuaian gaya arsitektur. Atap sirap logam jauh lebih ringan dan tahan lama, minim perawatan karena tahan karat dan korosi.
Atap sirap logam juga lebih ramah lingkungan karena dapat didaur ulang. Sehingga cocok untuk hunian modern minimalis dengan sentuhan klasik pada atapnya. Jenis atap ini juga mampu memantulkan cahaya matahari dan menyerap panas.
5. Atap Sirap Beton: Kuat dan Minimalis
Jenis ini terbuat dari beton pracetak yang dicetak menyerupai bentuk sirap. Tampilannya modern dan minimalis, dengan tekstur yang menyerupai sirap kayu, namun lebih berat dan sedikit lebih rumit dalam pemasangannya.
Atap sirap beton memiliki kelebihan dimana atap sirap jenis ini lebih kuat dan tahan lama, serta tahan terhadap cuaca ekstrem dan api. Namun seperti atap sirap batu alam, atap sirap jenis ini memiliki biaya pemasangan relatif mahal, namun unggul dalam kemudahan perawatan.
Demikian penjelasan terkait atap sirap. Baik pada pemasangan dan material, jenis atap ini memiliki banyak keunggulan dan keunikan tersendiri.
Jenis atap ini menggunakan bahan ramah lingkungan dan terdiri dari lembaran material-material terpilih yang memberikan kesan minimalis dan timeless pada bangunan.
Keunikan Atap Sirap
Ada beberapa keunikan yang didapat dari atap jenis ini. Berikut adalah keunikan-keunikan tersendiri pada atap sirap.
1. Estetika
Atap sirap menawarkan keindahan yang khas dan berbeda dari atap jenis lain. Tampilannya yang natural dan bertekstur memberikan kesan klasik dan elegan pada hunian. Tampilan natural ini tidak dibuat-buat dan berasal dari lembaran-lembaran pada atap sirap itu.
2. Daya tahan
Atap ini terkenal dengan ketahanannya terhadap cuaca ekstrem dan kerusakan akibat alam. Material seperti batu tulis dan logam mampu bertahan selama bertahun-tahun dengan perawatan yang tepat. Selain itu atap sirap juga dapat menjadi sirkulasi udara dan cahaya yang baik.
Hal itu dikarenakan setiap lembaran pada atap sirap memberikan ruang bagi cahaya dan udara untuk masuk kedalam sebuah bangunan. Sehingga memberikan hawa yang lebih sejuk.
3. Ramah lingkungan
Umumnya terbuat dari material alami seperti kayu dan batu tulis yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang. Sehingga cocok untuk desain bangunan yang ramah lingkungan dan alami. Seperti yang sering digunakan pada bangunan-bangunan balai konservasi.
Tips Memilih Atap Sirap:
Sebelum memutuskan untuk menggunakan atap sirap pada atap suatu bangunan, adalah hal baik untuk mempertimbangkan beberapa tips dalam memilih atap sirap sebagai referensi untuk jenis atap sirap yang akan digunakan.
1. Pertimbangkan jenis material
Pilih material atau bahan yang sesuai dengan anggaran, gaya arsitektur hunian, dan kondisi iklim di wilayah disekitar bangunan tersebut.
2. Perhitungkan biaya
Pertimbangkan biaya pemasangan dan pemeliharaan atap ini dalam jangka panjang. Perlu diketahui bahwa atap sirap memiliki perawatan yang sedikit berbeda jika dibandingkan dengan atap biasa, sehingga memerlukan perhatian lebih.
3. Gunakan jasa professional
Pastikan pemasangan atap jenis ini dilakukan oleh tukang atau ahli bangunan yang berpengalaman dan profesional. Sehingga konstruksi atap sirap sesuai dengan harapan dan struktur bangunan.
Baca Juga:
10 Model Rangka Atap Baja Ringan Terbaik untuk Rumah Anda
Jenis dan Model Desain Plafon Rumah Terbaik
Kenali Bubungan Atap & 5 Jenisnya Untuk Bangun Rumah Ideal
Atap ini merupakan pilihan ideal bagi yang menginginkan hunian dengan estetika klasik dan timeless. Atap sirap menawarkan banyak keuntungan, seperti ketahanan, daya tahan, dan ramah lingkungan.
Selain penggunaa atap sirap, salah satu jenis atap yang dapat di pasang adalah Asbes Gelombang. Asbes jenis ini terbuat dari formulasi semen, fiber dan bahan lainnya yang sangat cocok untuk melindungi rumah Anda.
Jika Anda berminat mengunakan Asbes Gelombang, dapat menghubungi tim kami untuk informasi lebih lanjut.