Atap Sandar: Definisi, Struktur, dan 5 Kelebihannya

Terakhir Diperbarui: 3 October 2024
Penulis:
Dilihat:
Daftar Isi

Atap sandar merupakan salah satu jenis atap yang digunakan untuk tujuan memperluas bangunan dengan cara menyandarkan satu sisinya pada dinding utama.

Kemanapun Anda pergi, pasti tempat pelabuhan akhir adalah ke rumah. Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa rumah adalah tempat paling aman untuk kita berlindung dan beristirahat.

Oleh karena itu, pemilihan atap juga menjadi salah satu faktor agar kita tetap nyaman berada di dalam rumah. Pada artikel kali ini kita akan membahas salah satu jenis atap yang mungkin jarang di temui di Indonesia, yaitu atap sandar. Mari kita simak bersama penjelasannya pada artikel kali ini!

Pengertian Atap Sandar

Atap sandar adalah jenis atap yang memiliki satu sisi miring dan menempel pada dinding bangunan, sedangkan sisi lainnya disangga oleh tiang atau struktur penyangga. 

Kemiringan atap sandar biasanya dibuat antara 20 hingga 40 derajat, yang bervariasi tergantung pada jenis material yang digunakan.

Atap yang terbuat dari genteng tanah liat atau keramik umumnya memiliki kemiringan sekitar 30 hingga 40 derajat. Sementara itu, atap sandar yang terbuat dari asbes atau metal dipasang dengan kemiringan sekitar 20 hingga 25 derajat.

Perbedaan kemiringan pada masing-masing material ini bertujuan agar air hujan dapat mengalir dengan baik, sehingga tidak menimbulkan genangan di atas atap. Ciri khas lain dari atap ini adalah memiliki dua sisi dengan ketinggian yang berbeda.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jenis atap ini masih jarang ditemukan di Indonesia, hal ini karena rumah-rumah di Indonesia lebih cenderung menggunakan atap limasan atau atap segitiga.

Jenis Atap Sandar

Berikut jenis atap sandar yang umum digunakan dalam konstruksi atap sandar antara lain:

1. Atap Sandar Baja Ringan

Memanfaatkan struktur baja ringan yang kokoh dan awet. Cocok untuk tipe bangunan yang modern dan juga minimalis.

2. Atap Sandar Kayu

Sesuai dengan namanya, material yang digunakan sebagai rangka adalah kayu. Atap ini memberikan kesan alami dan tradisional, namun memerlukan perawatan ekstra

3. Atap Sandar Polikarbonat

Untuk membuat atap ini memanfaatkan lebaran polikarbonat  transparan. Jenis atap ini cocok untuk teras atau garasi dengan pencahayaan alami.

4. Atap Sandar Seng/Galvalum

Atap ini perlu menggunakan lembaran seng atau galvalum. Jika Anda ingin menghemat biaya dalam pembuatan rumah, material ini bisa dibilang sangat ekonomis dan mudah dipasang.

5. Atap Sandar Kaca

Terakhir, jika Anda ingin tampilan rumah Anda tampak indah atau modern, gunakan jenis atap yang ini. Dengan menggunakannya, rumah Anda akan mendapatkan pencahayaan maksimal. Selain itu, cocok juga untuk area seperti tanaman atau  ruang terbuka.

Kelebihan Atap Sandar

kelebihan dari atap sandar
Atap Sandar (sumber: Pexels.com)

Berikut kelebihan dari atap sandar adalah antara lain:

1. Harga Lebih Terjangkau

Kelebihan pertama dari jenis atap ini adalah memiliki desain yang sederhana, sehingga biasanya dijual dengan harga yang lebih terjangkau. Selain itu, proses pemasangannya juga tidak terlalu rumit, yang membuat waktu pemasangannya relatif singkat.

2. Banyak Pilihan Material

Kelebihan lain dari jenis atap ini adalah tersedia dalam berbagai pilihan material, mulai dari metal, genteng, hingga atap gelombang. Namun, pemilihan material harus disesuaikan dengan kemiringan atap untuk memastikan fungsionalitas.

3. Meminimalisir Genangan Air Hujan

Dengan kemiringan yang agak curam, jenis atap ini mampu mengurangi kemungkinan terjadinya genangan air hujan di atas atap. Karena itu, atap jenis ini sangat cocok digunakan di daerah tropis dengan curah hujan tinggi.

4. Cocok untuk Konsep Atap Transparan

Desainnya yang miring menjadikan atap ini sangat sesuai untuk dipadukan dengan desain atap transparan atau skylight. Penerapan skylight pada rumah dapat memberikan cahaya alami lebih banyak ke dalam area interior.

5. Cocok untuk Konsep Hunian Modern

Dari segi estetika, atap ini sangat mendukung konsep hunian modern. Selain fungsinya yang baik, bentuk atap ini juga mendukung pemasangan panel surya guna menghemat konsumsi energi.

Kekurangan Atap Sandar

Berikut kekurangan dari atap sandar adalah antara lain:

1. Tidak Cocok untuk Bangunan Besar

Penggunaan atap ini tidak dianjurkan untuk rumah atau bangunan yang berukuran besar. Semakin besar bangunannya, semakin besar sudut atap yang dibutuhkan, yang tentunya dapat meningkatkan biaya pemasangan atap ini.

2. Memerlukan Talang Air Besar

Meski kemiringannya curam dan mampu mengalirkan air hujan dengan cepat, penggunaan atap ini memerlukan talang air berukuran besar. Hal ini bertujuan agar air hujan yang turun dari atap dapat ditampung dengan maksimal. Jika menggunakan talang air berukuran kecil, bisa berisiko menimbulkan genangan yang dapat merusak bangunan.

Bahan-Bahan yang Digunakan Atap Sandar

Bahan-bahan yang umum digunakan untuk membuat atap sandar adalah antara lain:

1. Baja Ringan

Baja ringan memiliki material yang ringan, kuat, dan tahan korosi. Selain itu, bahan ini sering digunakan sebagai rangka atap.

2. Kayu

Digunakan sebagai rangka atap tradisional, namun memerlukan perawatan untuk melindungi dari rayap dan kelembaban.

3. Genteng Tanah Liat

Bahan atap ini cukup dibilang klasik dan tahan lama, serta memberikan estetika tersendiri. Bahan ini sangat cocok untuk rumah beriklim tropis.

4. Polikarbonat

Merupakan jenis material transparan yang sering digunakan untuk atap teras atau kanopi, memberikan perlindungan dari hujan sambil tetap membiarkan cahaya masuk.

Struktur Atap Sandar

contoh atap sandar
Atap Sandar (sumber: Pexels.com)

Struktur atau rangka atap sandar  terdiri dari beberapa komponen utama yang mendukung kekuatan dan kestabilannya. Berikut adalah struktur dari atap sandar.

1. Dinding Penopang

Salah satu sisi rangka atap menempel langsung pada dinding bangunan utama. Dinding ini berfungsi sebagai penyangga bagian belakang atap.

2. Tiang Penopang

Pada sisi lainnya, rangka atap ditopang oleh tiang atau kolom yang berfungsi untuk mendukung beban atap. Tiang ini biasanya dipasang di bagian depan, berlawanan dengan dinding yang menyangga sisi belakang.

3. Rangka Atap Sandar

Rangka atap biasanya terbuat dari bahan seperti kayu, baja ringan, atau besi. Rangka ini mencakup:

  • Kaso/Gording: Balok horizontal yang menghubungkan dinding penopang dengan tiang.
  • Reng: Balok kecil yang melintang di atas kaso/gording untuk menahan penutup atap.

4. Penutup Atap

Bagian ini bisa berupa genteng, seng, asbes, atau polikarbonat, yang dipasang di atas reng untuk melindungi area di bawahnya dari hujan dan panas.

5. Kemiringan Atap

Biasanya dibuat dengan sudut kemiringan tertentu agar air hujan dapat mengalir dengan baik ke satu sisi. Sudut kemiringan ini penting untuk menjaga kekuatan struktur dan menghindari genangan air.

6. Sambungan dan Baut

Bagian yang mengikat seluruh komponen rangka atap, memastikan kekuatan dan kestabilan strukturnya.

Desain Atap Sandar

Desain atap sandar adalah bentuk atap yang hanya memiliki satu sisi miring dan menempel pada dinding bangunan utama. Biasanya digunakan untuk memperluas area seperti teras, garasi, atau kanopi. Karena hanya memiliki satu kemiringan, desain jenis atap ini lebih sederhana dibandingkan dengan atap pelana atau limas.

Ciri-ciri utama desain atap sandar adalah sebagai berikut:

  • Kemiringan Satu Arah: Atap ini memiliki satu sisi miring yang diarahkan ke satu sisi bangunan, dengan ujung atasnya bersandar pada dinding.
  • Dinding sebagai Penopang: Salah satu sisi atap menempel langsung pada dinding, yang berfungsi sebagai penyangga.
  • Efisiensi Material: Desain ini umumnya lebih hemat material karena struktur rangka atap yang lebih sederhana.
  • Aliran Air Efisien: Kemiringan atap membantu air hujan mengalir dengan baik ke sisi bawah.
  • Tampak Minimalis: Jenis atap ini sering digunakan pada desain rumah minimalis atau modern karena tampilannya yang sederhana dan bersih.

Contoh Model Rumah Atap Sandar

contoh model atap sandar
Atap Sandar (sumber: Pexels.com)

Model rumah dengan atap sandar memiliki beberapa karakteristik desain yang khas. Berikut adalah beberapa contohnya.

1. Teras atau Kanopi

Beberapa rumah dengan atap jenis ini sering menggunakan desain untuk menambahkan teras atau kanopi di depan atau samping rumah. Atap ini akan menempel pada dinding rumah dan menciptakan area tertutup yang bisa digunakan untuk bersantai atau parkir kendaraan.

2. Garasi

Desain atap ini juga populer untuk garasi yang menempel pada sisi rumah. Atap ini menyediakan perlindungan untuk kendaraan dan terhubung langsung ke dinding rumah.

3. Desain Rumah Minimalis

Model rumah minimalis sering memanfaatkan atap jenis ini karena kesederhanaan dan efisiensinya. Selain itu, atap sandar rumah minimalis ini memberikan tampilan modern dan bersih tanpa ornamen yang berlebihan.

4. Material Modern

Desain atap ini sering menggunakan material modern seperti baja ringan atau kaca polikarbonat untuk memberikan tampilan yang kontemporer dan fungsional.

 Dapat kita simpulkan atap sandar adalah  jenis atap dengan satu sisi miring yang menempel pada dinding bangunan dan disangga oleh struktur penopang di sisi lainnya. Atap ini dikenal karena desainnya yang sederhana dan fungsional, cocok untuk rumah minimalis atau modern.

Terakhir, jika Anda tertarik untuk membuat desain atap serupa, dan bingung mencari materialnya? Percayakan Adimas karena kami memiliki material serupa untuk membangun atap sandar, yaitu lisplang yang desainnya menyerupai kayu.

Jika Anda mencari material lain, kami juga tersedia asbes rata yang memiliki tiga varian ukuran tergantung dengan kebutuhan Anda. Tunggu apa lagi? Segera lakukan pemesanan agar bisa langsung merasakan desain rumah yang minimalis. 

Rekomendasi Artikel Terkait