Mengenal Gording beserta 3 Jenis, Fungsi, dan Jaraknya

Terakhir Diperbarui: 25 July 2024
Penulis:
Dilihat:
Daftar Isi

Gording atau purlin adalah salah satu komponen struktural pada atap rumah yang sangat penting. Anda juga harus memperhatikan jenis dan ukuran yang cocok pada atap rumah Anda. 

Komponen ini juga termasuk salah satu komponen yang vital karena berfungsi untuk memperkokoh atap agar tetap kuat. 

Oleh karena itu, kenali jenis, ukuran, dan jarak antar gording yang dapat Anda gunakan untuk membangun atap jika Anda membaca artikel ini sampai tuntas.

Apa itu Gording?

Gording adalah bagian dari konstruksi atap yang terletak di atas kuda-kuda kayu yang berfungsi sebagai penopang atau penahan beban dari atap. 

Purlin terpasang secara horizontal pada rangka atap. Terdapat 3 jenis beban untuk atap, di antaranya adalah beban hidup, beban mati, dan beban angin. 

Maka dari itu, Anda harus mempertimbangkan pemilihan bahan untuk atap rumah Anda. Selain itu, Anda juga harus memilih material yang berkualitas untuk gording atap Anda agar rumah dapat bertahan lama. 

Fungsi Gording

Berdasarkan bahan atap yang digunakan, terdapat tiga fungsi purlin. Berikut adalah fungsi-fungsinya:

1. Sebagai Penghubung dan Penyangga Antar Kuda

Fungsi utamanya adalah untuk meyangga antar kuda atau sebagai dudukan rangka usuk dan reng. Usuk dan reng harus terpasang terlebih dahulu pada purlin

2. Sebagai Dukungan Struktural

Purlin bertanggung jawab untuk menyokong beban atap dan beban tambahan, seperti angin. Dengan menyediakan kerangka dukungan yang kokoh, komponen ini dapat membantu menjaga kestabilan struktur atap.

Material Gording

Material purlin dapat berpengaruh pada kestabilan dan kekokohan bangunan Anda. Masing-masing materialnya memiliki kelebihan dan kekurangan.

Terdapat dua jenis material purlin yang umum digunakan, yakni material kayu dan baja ringan. Berikut penjelasannya:

1. Kayu

Kayu adalah material yang sering digunakan untuk pembuatan purlin. Material ini juga digunakan pada hampir seluruh komponen atap, seperti kuda-kuda, rangka, dan purlin

Kelebihannya yang terbuat dari kayu adalah daya tahannya yang baik, dan dapat membuat rumah menjadi adem. 

Namun, jika Anda memilih untuk menggunakan bahan kayu, Anda harus memperhatikan jika suatu saat ada rayap yang menyerang atap Anda.

2. Baja Ringan

Baja ringan, seperti namanya, merupakan gording baja yang bersifat tipis dan ringan. Meskipun beratnya lebih ringan daripada baja konvensional, bahan ini tidak kalah kuat dari baja konvensional. 

Tak hanya itu, bahan ini juga dapat menjadi pilihan yang ideal untuk digunakan sebagai purlin atap pada rumah Anda. 

Sebagai pertimbangan, berikut adalah karakteristik dari baja ringan dalam konstruksi atap:

  • Kekuatan dan ketahanan: Meskipun baja ringan lebih ringan daripada baja konvensional, bahan ini tetap kuat dan mampu menahan beban di atap. 
  • Ringan: bahan ini jauh lebih ringan daripada bahan kayu atau baja konvensional. Hal ini membuat instalasi lebih mudah, serta mengurangi tekanan pada struktur bangunan.
  • Efisiensi biaya: Penggunaan baja ringan sebagai bahan untuk atap lebih terjangkau secara finansial daripada kayu. Terlebih lagi, daya tahan baja ringan membuatnya menjadi pilihan ekonomis yang lebih menguntungkan.
  • Tahan karat: Bahan ini terbuat dari galvalum atau carbon steel yang membuatnya tahan dari korosi atau berkarat. Hal ini menjadi suatu keunggulan jika atap rumah Anda terkena air hujan atau kelembaban yang tinggi.
  • Terhindar dari gangguan rayap dan lapuk: Rayap akan menyerang atap rumah yang berbahan kayu dan dapat membuat atap rumah ambruk. Hal ini menjadi suatu keuntungan dari penggunaan baja ketimbang bahan kayu.
  • Lingkungan yang lebih ramah: Baja ringan terbuat dari bahan daur ulang yang bisa membantu mengurangi dampak lingkungan negatif. Selain itu, penggunaan baja ringan juga mengurangi penebangan pohon yang berlebihan. Anda juga dapat mendaur ulang rangka berbahan baja ringan ini.  

Perlu Anda ketahui bahwa bahan baja ringan dapat dihubungkan dengan trekstang. Penggunaan trekstang ini adalah untuk memperkokoh rangka atap rumah dari beban angin. 

Oleh karena itu, kombinasi antara efisiensi biaya dan kekuatan struktural dari bahan baja ringan ini dapat menjadi pilihan yang bagus dalam pembangunan atap Anda, terutama jika Anda menginginkan desain yang minimalis dan praktis. 

Ukuran Gording

Jenis bahan pada pembuatan purlin yang Anda gunakan juga dapat mempengaruhi ukuran yang harus dipasang pada atap. 

Setiap bangunan membutuhkan ukuran gording yang berbeda-beda. Anda juga dapat menyesuaikan ukuran dengan karakteristik bangunan Anda.

Jika Anda menggunakan bahan kayu, Anda membutuhkan ukuran lebar 10 cm, tinggi 12 cm, dan panjang 4 cm. Sementara itu untuk bahan baja ringan membutuhkan ukuran dengan ketebalan 2,5 mm, tinggi 12 cm, dan panjang 12 cm per batang. 

Namun, perlu Anda perhatikan lagi bahwa setiap bangunan memiliki kebutuhan ukuran purlin yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhan bangunan Anda.

3 Jenis Gording

Setelah mengetahui ukurannya secara umum, Anda harus mengetahui lebih lanjut mengenai jenis dari gording. Ada 3 jenis gording yang masing-masing memiliki ukurannya tersendiri.

1. Gording Kayu

Mengenal Gording beserta 3 Jenis, Fungsi, dan Jaraknya
Jenis Gording Kayu (Sumber: Qhohemart)

Bahan kayu adalah jenis yang terbuat dari material kayu. Gording ini sering digunakan pada bangunan tradisional atau rumah-rumah tinggal yang memanfaatkan kayu sebagai bahan utama.

2. Gording Baja

Mengenal Gording beserta 3 Jenis, Fungsi, dan Jaraknya
Jenis Gording Baja (Sumber: BLKP)

Jenis ini adalah yang terbuat dari material baja, biasanya dalam bentuk profil C atau H. Jenis baja banyak digunakan dalam konstruksi bangunan komersial, industri, dan infrastruktur besar.

3. Gording Beton

Mengenal Gording beserta 3 Jenis, Fungsi, dan Jaraknya
Jenis Gording Beton (Sumber: rikaarba)

Sementara jenis ini adalah yang dibuat dari beton bertulang. Jenis gording ini sering digunakan pada bangunan bertingkat tinggi dan struktur besar lainnya.

Perbedaan Ukuran Baja Ringan untuk Gording

Secara umum, baja ringan memiliki ketebalan yang bervariasi antara 0.6 mm hingga 1 mm. Masing-masing jenis baja ringan memiliki ukurannya tersendiri. Berikut adalah perbandingan ukuran jenis baja ringan:

1. Baja Ringan Taso

  • Tinggi x Lebar: 7.5 cm x 3.5 cm
  • Ketebalan: 0.75 mm 
  • Panjang: 6 m

2. Baja Ringan Hollow

  • Tinggi x Lebar: 1.5 cm x 3 cm atau 3 cm x 3 cm
  • Ketebalan: 0.3 mm
  • Panjang: 4 m

3. Baja Ringan Kanal C

  • Tinggi x Lebar: 7.5 cm x 3.5 cm
  • Ketebalan: 0.6 mm – 1 mm
  • Panjang: 6 m

4. Baja Ringan Reng

  • Tinggi x Lebar: 4.8 cm x 3 cm
  • Ketebalan: 0.45 mm
  • Panjang: 6 m

Jarak Gording Baja Ringan

Selain menentukan ukuran, pemasangan gording juga memiliki peraturan terkait jarak ideal antar gording selama proses instalasinya. Secara umum, jarak standar biasanya adalah sekitar 150 cm. 

Namun, Anda juga perlu memperhatikan dan mempertimbangkan jaraknya berdasarkan jenis atap yang akan digunakan.

Jika Anda menggunakan atap berbahan metal atau baja, Anda bisa memasangnya dengan jarak yang lebih lebar.

Tujuan memberi jarak yang lebih lebar antar gording agar mampu menahan beban yang besar dan efektif.

Selain itu, bangunan Anda akan memiliki tingkat kestabilan yang tinggi dalam waktu yang lama.

Ingin Membangun Atap Rumah dengan Bahan yang Berkualitas?

Itulah penjelasan tentang purlin beserta jenis material, ukuran, dan jaraknya yang dapat dijadikan sebagai panduan renovasi rumah Anda. 

Dalam menentukan material, ukuran, dan jarak yang sesuai, Anda dapat terlindungi dari berbagai macam beban pada atap Anda.

Jika Anda ingin membangun atap untuk rumah Anda, Anda dapat menggunakan atap bermaterial asbes dari Adimas. 

Adimas menyediakan atap asbes dengan material yang berkualitas, kuat, dan tahan lama. Kunjungi laman situs Adimas untuk informasi selengkapnya.

Rekomendasi Artikel Terkait