Site plan adalah salah satu hal yang wajib ada pada setiap proyek pembangunan, terutama dalam proyek perumahan.
Beberapa dari Anda mungkin juga pernah melihat site plan sebelumnya. Mengingat beberapa contoh dari rencana berbentuk gambar ini juga ditunjukkan calon pembeli rumah atau menjadi alat pendukung pemasaran.
Sebenarnya apa itu site plan? Dalam artikel ini kita akan membahas definisi, fungsi, hingga isi dan contoh site plan.
Apa Itu Site Plan
Site plan adalah rancangan berbentuk gambar dua dimensi yang memberikan gambaran detail rencana dari pembangunan. Unsur pendukung dalam skala batas, dalam kawasan dan dalam petak tertentu juga dilampirkan pada gambar ini.
Tidak hanya detail dari rumah atau bangunan yang dibangun, namun juga mencakup informasi peta jalan, air bersih, fasilitas umum hingga listrik. Rencana ini juga harus menunjukkan bangunan baru dan rencana perluasan di masa mendatang, serta garis besar area konstruksi.
Developer berharap bahwa pembangunan dapat dilaksanakan sesuai rencana yang telah dibuat tersebut. Sehingga untuk membuat gambar rencana ini, memerlukan pertimbangan dalam beberapa aspek. Tak jarang, rencana ini juga dikemas secara menarik oleh developer untuk mempromosikan bangunan beserta fasilitas dan keunggulan di dalamnya.
Baca Juga: Prinsip Arsitektur Neo Vernakular, Ciri-Ciri dan 8 Contohnya
Fungsi Site Plan
Tentunya, gambar ini tidak dibuat tanpa alasan. Berikut adalah beberapa fungsi site plan yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber:
1. Gambaran Hasil Pembangunan
Rencana ini dapat bekerja sedemikian rupa sehingga rencana perumahan lebih terlihat secara fisik. Di mana penikmat atau pengamat dari gambar rencana ini mampu membayangkan hasil pembangunan dengan kondisi realitas yang semirip mungkin.
Fungsi site plan juga mendukung gambaran fisik permukiman dan prasarana lingkungan dapat lebih menonjol, misalnya prasarana permukiman dan lingkungan yang dimaksud adalah jalan, tempat ibadah, tempat usaha, lapangan terbuka, puskesmas, lembaga pendidikan, pertokoan hingga pusat perbelanjaan, dan fasilitas lain yang dibutuhkan calon penghuni.
2. Dokumen Pendukung
Fungsi site plan secara administratif adalah menjadi dokumen pendukung untuk developer dalam mengajukan Izin Mendirikan Bangunan atau yang biasa disebut dengan IMB
Maka dari itu tidak mengherankan jika gambar dua dimensi ini menjadi hal wajib dan tidak bisa dilewatkan developer dalam kelancaran proyeknya.
3. Pertimbangan Tepat Untuk Calon Pembeli
Gambar rencana dua dimensi ini mampu memberikan pengalaman baru pada calon pembeli terhadap proyek bangunan yang akan mereka pilih. Dengan preferensi yang berbeda-beda calon pembeli bisa memilih proyek yang tepat dengan mencocokkan site plan mana yang cocok dengan kebutuhan mereka.
Semakin berkembangnya zaman, gambar rencana yang dibuat oleh developer juga semakin menarik serta mengandung informasi yang semakin akurat dan lengkap. Semakin baik rencananya, semakin matang pula persiapannya untuk meyakinkan calon pembeli.
Perbedaan Site Plan dan Block Plan
Sama-sama berisi perencanaan dan gambaran pembangunan, site plan dan block plan seringkali disamakan isinya. Ternyata, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut kami jabarkan perbedaan karakteristik dan fungsinya.
1. Site Plan
- Gambar disiapkan sebelum pembangunan fisik selesai
- Mendeskripsikan denah bangunan, sarana dan prasarana pendukung
- Umumnya dibuat untuk proyek di lahan kurang dari 50 hektar
- Pengajuan rencana lokasi wajib dilakukan jika pengembang memiliki izin penggunaan lahan, izin lokasi, dan izin teknis lainnya
- Memiliki luasan gambar berdasarkan kepemilikan lahan pada saat proyek diajukan
- Site plan sifatnya lebih detail dan memperhatikan kelengkapan informasi yang berguna untuk calon pembeli.
2. Block Plan:
- Rencana ini menggambarkan bentuk ruang fungsional dari rencana masing-masing area
- Dalam membuatnya, penting untuk memasukkan struktur batas yang direncanakan, termasuk dinding dan pagar, ke dalam rencana blok
- Digunakan sebagai alat kontrol dalam proyek pembangunan
Baca Juga: Mengenal Arsitektur Jengki Sebagai Gaya Arsitektur Indonesia
Isi Site Plan Perumahan
Karena umumnya rencana ini digunakan untuk kepentingan pembangunan perumahan berikut isi site plan perumahan yang telah kita simpulkan dari berbagai contoh dan sumber.
- Berbagai jenis bangunan rumah
- Kompleks pertokoan atau kegiatan ekonomi di sekitar perumahan
- Tempat ibadah umum maupun khusus
- Keterangan mata angin
- Jalan dan rute jalan dari berbagai tempat penting
- Taman dan pohon
- Kolam hingga fasilitas landscape lainnya yang disediakan developer
- Peta saluran dan informasi alur air
- Ruang publik yang dapat diakses
- Sekolah terdekat
- Pasar serta fasilitas publik lainnya
Contoh Site Plan
Berikut ini adalah contoh gambar site plan dari berbagai proyek pembangunan:
1. Site Plan Sekolah
2. Site Plan Villa
3. Site Plan Perumahan
Cara Mengajukan Site Plan
Jika Anda tertarik untuk mengajukan rencana ini untuk proyek Anda. Maka terdapat beberapa dokumen serta tahapan yang perlu Anda perhatikan.
Menurut Sistem Informasi Pelayanan Publik (SIPP) Kemenpan RB, berikut beberapa dokumen sebagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh developer jika ingin mengajukan pengesahan untuk areal pelaksanaan perumahan.
- Surat permohonan pengesahan.
- Fotokopi KTP milik pemohon.
- Gambar desain bangunan perumahan
- Fotokopi bukti legalitas atau kepemilikan lahan.
- Surat rekomendasi PLN.
- Fotokopi surat keterangan lahan bebas banjir.
- Profil perusahaan pemilik proyek yang berisi fotokopi akte pendirian perusahaan, fotokopi SITU, fotokopi perubahan terakhir dari akte pendirian perusahaan, fotokopi SIUN, serta fotokopi NPWP perusahaan.
- Fotokopi surat izin lingkungan atas SPPL.
- Gambar site plan perumahan.
- Surat rekomendasi PDAM.
- Fotokopi surat izin lokasi.
Baca Juga: Mengenal Ciri, Konsep dan Desain Rumah Ramah Lingkungan
Tips Membuat Site Plan yang Tepat
1. Menentukan Luas dari Tiap Kavling dan Lokasinya
Menentukan luas merupakan hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan, terutama bagi developer yang membangun rumah tipe relatif besar.
Dalam hal konstruksi hunian, rumah tipe besar biasanya dibangun di sebelah area gerbang utama. Selain berguna sebagai “merek”, unit ini cenderung lebih mahal agar lebih mudah dijangkau.
2. Merancang Sistem Drainase dengan Memperhatikan Area Lokasi Pembangunan
Drainase area juga harus direncanakan dengan hati-hati. Hal ini untuk mengurangi resiko banjir. Perencana kawasan harus mempertimbangkan muka air tertinggi sebagai dasar penentuan elevasi dan debit.
3. Pahami Karakteristik dan Bentuk Tanah
Karakteristik tanah sangat berpengaruh pada keberhasilan dan ketahanan bangunan. Saat menentukan titik awal, harus dipastikan bahwa area yang akan dibangun terlebih dahulu merupakan area yang bentuknya kurang lebih simetris.
Hal ini dimaksudkan agar kinerja petak dan petak yang dihasilkan dapat berdampingan dan memiliki tipikal luas per klaster.
4. Sesuaikan dengan Arah Matahari
Hal ini diperlukan agar tanah rumah mendapat sinar matahari di pagi hari, karena mempengaruhi sirkulasi cahaya dan udara.
Banyak developer menghindari hal ini dengan membiarkan sinar matahari masuk dari samping rumah Sehingga sinar matahari sore langsung tidak mencapai properti, yang mana dapat mempengaruhi pertimbangan calon pembeli.
5. Mengikuti Advice Planning
Dari advice planning ini Anda bisa melihat berapa ukuran yang ditampilkan, yaitu:
- Daerah Milik Jalan (DMJ)
- Garis sempadan bangunan (GSB)
- Koefisien Dasar Bangunan (KDB).
Berdasarkan beberapa tolok ukur di atas, pengembang dapat mengkonfigurasi ulang jarak dari jalan utama dan menghitung berapa komposisi bangunan dan infrastruktur perumahan yang akan tersebar.
Nah itu dia beberapa informasi mulai dari definisi, fungsi, isi, contoh gambarnya, cara mengajukannya, hingga beberapa tips untuk membuatnya. Semoga artikel ini dapat menjadi referensi bagi Anda dalam membangun.
Selain menyajikan artikel terbaru, Adimas hadir dengan berbagai asbes gelombang kecil dengan kualitas tinggi yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Dengan menggunakan produk Adimas, menjadikan bangunan Anda kokoh dan tahan lama.