Apakah Anda pernah menemukan bangunan dengan ruang yang sangat luas dan bebas tanpa dibatasi oleh kolom di sekitar Anda?
Jika ya, maka tahukah Anda termasuk jenis apakah bangunan-bangunan tersebut?
Bangunan seperti itu disebut dengan Bantungan Bentang Lebar. Jenis gaya tersebut memiliki berbagai keunikan yang membedakannya dengan gaya bangunan lain. Dalam artikel ini kita akan membahas pengertian Bangunan Bentang Lebar, struktur, sistem, jenis, dan juga contoh-contohnya.
Pengertian Bangunan Bentang Lebar
Bangunan bentang lebar adalah salah satu struktur bangunan dengan ciri khas ruang yang sangat luas dengan minimnya kolom atau pembatas seperti tiang yang membatasi dalamnya.
Tentu saja bangunan jenis ini memberi kita kesempatan untuk menampung lebih banyak orang atau barang. Kita juga dapat bergerak dengan lebih leluasa tanpa khawatir batasan.
Pada umumnya, struktur ini digunakan pada bangunan dengan tujuan tertentu. Seperti gedung pertemuan, gedung pentas, aula olahraga, dan masih banyak lagi. Sesuai dengan kelebihannya, struktur ini dimanfaatkan untuk bangunan yang diharapkan berkapasitas besar.
Sistem Struktur Bangunan Bentang Lebar
1. Form Active Structure System
Sistem Struktur ini memiliki hubungan yang erat antara bentuk dan struktur serta dapat menciptakan bentuk-bentuk yang unik. Diharapkan para teknisi dapat menyempurnakan bentuk mengingat sistem struktur ini dan memahami sistem kerjanya. Dalam prakteknya, sistem ini terbagi kembali menjadi empat jenis besar
a. Cable System
Struktur ini menggunakan kabel dalam menahan beban yang menggunakan fungsi tarik. Di sini gaya tarik yang digunakan adalah gaya vertikal dan gaya horizontal
b. Tent System
Tent system atau struktur membran menggunakan material yang bagian permukaan bersifat tipis dan cukup lentur. Sayangnya bangunan ini cukup beresiko mudah terpengaruh oleh angin.
c. Pneumatic System
Unik, sistem ini menggunakan struktur atap yang berisi udara dan mengembang.
d. Arch System
Sistem ini merupakan salah satu struktur yang paling lama karena sudah ada sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno. Pada kedua masa tersebut, komponen utamanya adalah batu. Namun sekarang jenisnya lebih beragam mulai dari baja, kayu, hingga besi.
2. Bulk Active Structure System
Struktur ini adalah struktur kaku yang padat dan menggunakan bahan linier dan memanjang. Penerapan gaya dan beban lokal mempengaruhi transmisi gaya. Beban gaya diterapkan langsung ke material melalui penyangga atau balok. Struktur ini terdiri dari tiga jenis bulk system, yaitu:
a. Beam System
Bangunan satu ini menggunakan sistem yang biasanya menggunakan elemen balok vertikal yang diletakkan di atas balok horizontal.
b. Frame System
Struktur frame menggunakan frame system yang biasanya lebih kokoh dan kuat. Sebab, material yang dipakai di sini adalah beton dan baja.
c. Beam Grid and Slab System
Keduanya menggunakan material balok panjang yang disusun secara menyilang agar bisa menopang pelat ata syang lebih tipis.
3. Surface Active Structure System
Sistem bangunan bentang lebar satu ini merupakan sistem struktur aktif permukaan yang fleksibel tetapi tahan terhadap tekan, tarik dan geser dimana hambatan permukaan dan bentuk tertentu mempengaruhi transmisi daya. Dalam pengelompokannya, sistem ini terbagi lagi menjadi empat, yaitu:
a. Prismatic Folded Structure System
Dua karakteristik utama dalam struktur ini adalah plat elemen yang relatif rata dan struktur yang bertumpu hanya dari satu arah saja.
b. Pyramidal Folded System
Struktur ini terdiri dari lipatan yang berbentuk segitiga yang membuat struktur tersebut dikenal dengan nama piramida.
c. Rotational Shell System
Struktur yang satu ini terdiri dari rangkaian garis lengkung.
d. Anticlastic Shell System
Struktur ini cukup unik dengan menggunakan bentuk pelana yang berbeda pada setiap arahnya.
4. Vector Active Structure System
Terakhir, vector active structure system adalah struktur yang menyerap gaya eksternal terutama dari serangkaian elemen kompresi dan tegangan seperti struktur rangka batang. Struktur ini juga terbagi menjadi tiga jenis lagi yang terdiri dari:
a. Flat Truss System
Sistem ini biasanya menggunakan elemen-elemen yang sama panjang, kemudian membentuk segitiga atau kombinasi segitiga.
b. Curved Truss System
Ini adalah struktur yang diperkuat dengan kisi-kisi dalam bentuk lengkungan. Sistem ini sering digunakan di stadion, pabrik atau hanggar pesawat.
c. Space Truss System
Sistem grid spasial terdiri dari elemen linier yang membentuk tiga dimensi dan memanjang dari dua arah yang berbeda.
Baca Juga: Struktur Bangunan: Pengertian, Elemen, Jenis dan Tips Pembuatan
Jenis Bangunan Bentang Lebar
Secara umum, bangunan bentang lebar dibagi menjadi dua jenis dari segi tingkat kesulitannya. Berikut adalah kedua jenisnya.
1. Bangunan Bentang Lebar Sederhana
Bangunan bentang lebar sederhana merupakan jenis bangunan dengan bentangan yang luas dengan struktur sederhana yang berorientasi pada fungsinya. Dalam proses pembangunannya jenis ini cenderung lebih cepat diselesaikan dibandingkan jenis bangunan kedua. Umumnya, jenis bangunan ini diterapkan pada berbagai bangunan olahraga. Seperti gedung olahraga, gedung futsal, gedung basket dan sejenisnya. Melihat bentuknya, terlihat jelas bahwa estetika bangunan kurang diperhatikan. Bangunan-bangunan tersebut menetapkan fokusnya pada fungsi.
2. Bangunan Bentang Lebar Kompleks
Bangunan bentang lebar kompleks memiliki karakteristik yang berbanding terbalik dengan jenis sederhana. Strukturnya terdiri dari gabungan berbagai gaya struktur bentang lebar. Berbagai gaya digabungkan untuk menambah nilai estetika bangunan. Struktur ini erat hubungannya dengan seni, sehingga diaplikasikan pada bangunan dengan fungsi estetika seperti opera, gedung pertunjukan dan pameran. Beberapa bangunan komersial seperti mall dan perkantoran juga mulai menerapkan gaya ini.
Fungsi Bangunan Bentang Lebar
Dengan strukturnya yang unik, bangunan ini dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan umum hingga khusus.
1. Menyediakan Space Lebar Untuk Menampung Lebih Banyak Kapasitas
Fungsi utama bangunan bentang lebar adalah menampung banyak kapasitas baik berbentuk manusia maupun barang tertentu. Sebagai contohnya adalah ruangan olahraga dengan atap bentang lebar di bawah ini mampu menampung banyak penonton dan pemain olahraganya sekaligus.
2. Meningkatkan Nilai Estetika Bangunan
Fungsi ini paling banyak ditemui di bangunan bentang lebar kompleks. Di mana bangunan sengaja dibuat berstruktur bentang lebar agar menonjol di bandingkan bangunan lain. Beberapa di antaranya bahkan memiliki cerita tersendiri yang menambah keunikan dari bangunan.
3. Atap Pelindung Untuk Sekitarnya
Dengan atap bentang lebar, otomatis lingkungan di sekitar bangunan tersebut juga dapat tertutupi. Area asri ini dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk berteduh saat hujan, atau menghindar sinar matahari terik di siang hari, hingga ruang peletakan untuk beberapa barang.
Baca Juga: Mengenal Pengertian, Fungsi dan Struktur Beton Bertulang
Contoh Bangunan Bentang lebar
Berikut adalah beberapa contoh bangunan bentang lebar yang mungkin seringkali Anda temui.
1. Gedung MPR Indonesia
Gedung pemerintahan yang satu ini cukup ikonik dengan struktur bangunan bentang lebar di bagian atapnya.
2. Bandara Abu Dhabi
Bandara ini juga contoh struktur bangunan bentang lebar. Ruangan yang terbentang luas ini memungkinkan menampung orang-orang yang baru saja turun dari pesawat hingga baru akan naik pesawat.
3. Stadion Chandrabhaga
Stadion yang berlokasi di Bekasi ini juga menerapkan bentang lebar dan atap yang unik untuk fungsi perlindungan dan estetika di waktu bersamaa
–
Selain dapat membaca artikel terbaru tentang bangunan, Anda dapat melengkapi kebutuhan material bangunan seperti asbes gelombang kecil di Adimas. Dengan menggunakan produk Adimas, menjadikan bangunan Anda kokoh dan tahan lama.