Dalam sebuah bangunan dan pembangunan, setiap arsitek dan pekerja akan mengukur luas bangunan dan batas-batas bangunan. Inilah yang disebut sebagai garis sempadan bangunan. Garis ini merupakan garis yang membatasi pembangunan suatu gedung atau bangunan.
Garis sempadan bangunan sangat penting dalam pembangunan karena terkait degan keamanan dan keselamatan pekerja selama pembangunan. Selain itu, apabila bangunan berada di dekat pemukiman yang padat penduduk, akan mempengaruhi keselamatan warga sekitar.
Oleh karena itu, pemasangan garis sempadan bangunan sangat penting dan berguna untuk mengukur dan mengetahui luas konstruksi bangunan. Selain itu, pemasangan ini bertujuan untuk memberikan ruang sekaligus batasan bagi para pekerja konstruksi.
Sehingga diluar garis, mereka tidak melakukan tindakan yang krusial dan berpengaruh bagi pembangunan. Dalam artikel ini, akan dijelaskan mengenai apa dan bagaimana garis sempadan bangunan, serta cara menghitung garis sempadan bangunan yang benar. Simak penjelasannya berikut.
Pengertian Garis Sempadan Bangunan
Secara umum, garis sempadan bangunan adalah garis yang menjadi pembatas. Pembatas yang dimaksud disini adalah pembatas gedung dan area bangunan. Sehingga garis sempadan bangunan adalah salah satu hal yang pertama kali dibuat dan dirancang dalam suatu pembangunan.
Tujuannya secara umum adalah untuk memberikan sebuah batasan pada bangunan supaya tetap sesuai dengan luas dan ukuran area bangunan pada umumnya. Dikarenakan apabila area bangunan ini melebihi luas yang seharusnya, akan ada faktor keselamatan pekerja yang dipertaruhkan.
Garis sempadan bangunan juga diatur oleh pemerintah Republik Indonesia. Menurut pasal 13 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2002, GSB atau garis sempadan bangunan adalah garis yang membatasi jarak bebas minimum dari sisi terluar yang dikuasai. Singkatnya adalah batas bangunan yang diperbolehkan.
Garis sempadan bangunan berfungsi untuk mengatur dan mengarahkan masyarakat supaya membangun rumah ditempat yang sesuai dan tidak sembarangan dalam membangun tempat tinggal. Hal ini berkaitan dengan tata ruang kota pada aspek pemukiman supaya tercipta pemukiman yang rapi dan nyaman dihuni.
Jika seorang individu ingin membangun sebuah bangunan di tanah yang baru saja mereka beli, sebaiknya menghitung dan memperkirakan tempat yang cocok untuk menjadi garis sempadan bangunan yang aman dan nyaman. Karena jika tidak melakukan dan mengabaikannya, akan dikenakan sanksi oleh pemerintah.
Hal ini berkaitan dengan keselamatan bangunan dan penghuninya. Apabila bangunan tersebut berada di medan atau tanah yang rawan mengalami erosi, abrasi, longsor, dan lain sebagainya, atau berada di area yang masih termasuk kedalam suaka margasatwa, maka tidak diperkenankan untuk membangun.
Selain contoh seperti tadi, garis sempadan bangunan atau GSB juga biasa diimplementasikan untuk tanah atau bangunan yang terletak di pinggir jalan raya atau jalan tol.
Umumnya diberikan jarak bagi bangunan dan jalan raya supaya bangunan dan jalan tidak berhadapan langsung. Hal ini berkaitan dengan keselamatan.
Dalam tata ruang kota dan pemukiman. Pembangunan suatu bangunan, terutama rumah harus mengikuti beberapa aspek seperti keamanan, kerapian, dan tidak mengganggu lingkungan sekitar atau lalu lintas sekitar. Nah, inilah fungsi utama dari garis sempadan bangunan yaitu menciptakan tata ruang yang rapi.
Fungsi Garis Sempadan Bangunan Bagi Bangunan dan Tata Letak Bangunan
Garis sempadan bangunan memiliki banyak fungsi pada bangunan, pemilik bangunan, maupun lingkungan sekitar. Apabila garis sempadan bangunan digunakan dengan baik dan memperhitungkan kaidah-kaidah serta rumus penghitungannya, maka akan menciptakan lingkungan dan tata ruang yang rapi dan terkesan bersih.
Berikut adalah fungsi garis bangunan bagi bangunan dan tata letak bangunan.
1. Menjamin keamanan dan sirkulasi udara
GSB membangun jarak minimal dan batas antara satu bangunan atau tanah dengan bangunan lain. Garis sempadan bangunan dalam hal ini bertujuan untuk memastikan adanya ruang yang cukup untuk sirkulasi udara. Sehingga cahaya matahari dan udara masih bisa masuk dan menciptakan lingkungan yang sehat.
2. Mencegah kebakaran menyebar
Melalui ruang kosong pada garis sempadan bangunan, akan sulit bagi api untuk merambat dan menyebar ke bangunan lain sehingga meminimalisir kebakaran dan lebih mudah menanganinya.
Apabila terjadi kebakaran pada suatu bangunan yang memiliki GSB, butuh waktu yang lama dan sulit bagi api untuk merambat.
3. Estetika dan tata ruang lingkungan
Garis sempadan bangunan berperan dalam menciptakan estetika dan tata ruang lingkungan yang lebih baik. Adanya jarak antar bangunan membuat lingkungan terlihat lebih rapi dan lega. Selain itu, GSB juga bisa digunakan untuk mengatur penanaman pohon atau elemen lain yang dapat mempercantik lingkungan.
4. Akses jalan dan utilitas
Garis sempadan bangunan juga memberikan jarak yang cukup bagi sebuah bangunan dan jalan. Sehingga tercipta lingkungan tempat tinggal yang nyaman dan menyediakan tempat parkir bagi kendaraan yang berhenti disekitar. Selain itu akan menciptakan keamanan baik bagi pemilik bangunan maupun pengendara.
Garis Sempadan Bangunan atau GSB memiliki peran penting dalam mengatur tata ruang lingkungan dan menjamin keamanan, kesehatan, serta kenyamanan bagi penghuni bangunan.
Syarat dan Cara Menentukan Garis Sempadan Bangunan
Menurut pasal 13 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2002, ada beberapa ketentuan dan syarat yang harus dipenuhi saat membuat garis sempadan bangunan. Berikut adalah syarat dan spesifikasi dalam menentukan garis sempadan bangunan.
A. Syarat dalam membuat garis sempadan bangunan
- Bidang pada dinding tempat tinggal kamu tidak boleh melampaui batas dari pekarangan
- Pondasi atau struktur pada bangunan paling luar harus dibuat memiliki jarak sekitar 10 cm ke arah dalam dari batas bangunan
- Bagi kamu yang akan melakukan perbaikan atau renovasi, disyaratkan untuk membuat dinding batas tersendiri pada samping dinding terlebih dahulu. Hal ini khusus bagi yang bangunan dinding batas awalnya bersama dengan bangunan di sampingnya
- Untuk kamu yang memiliki hunian rapat atau tdak memiliki jarak bebas di sampingnya, jarak bebas belakangnya ditentukan minimal dari setengah besarnya garis sempadan di muka bangunan
- Selain di atas, membangun sebuah hunian juga perlu memperhatikan estetika. Misalnya, ketika berkaitan dengan peletakan dalam komponen struktur yang akan berhubungan dengan standar tinggi pada suatu bangunan.
B. Ketentuan membuat dan menetapkan garis sempadan bangunan
Menentukan dan membuat garis sempadan bangunan harus memperhatikan lokasi dan medan tanah tempat bangunan akan dibangun. Beberapa persyaratannya adalah struktur dan pondasi bangunan paling luar harus memiliki jarak minimalnya adalah 10 centimeter dari batas bangunan ke arah dalam.
Penetapan garis sempadan bangunan ini bisa berdasarkan dari besarnya ukuran dari jalan. Karena semakin besar ukuran bangunan tersebut maka jarak garis sempadan bangunan juga akan menjadi lebih besar jika dibandingkan dengan ukuran jalan yang lebih kecil.
C. Rumus Menghitung Garis Sempadan Bangunan
Sehingga dalam menentukan dan menghitung garis sempadan bangunan, pemilik bangunan perlu menghitung dengan teliti melalui rumus yang sudah disediakan. Berikut adalah rumus dalam menghitung garis sempadan bangunan.
Jarak garis sempadan bangunan umumnya sebesar setengah dari luas jalan. Sehingga apabila luas jalan tersebut 10 meter, maka luas garis sempadan bangunan adalah 5 meter. Artinya jarak terluar yang diizinkan untuk membangun suatu bangunan adalah 5 meter dari pinggir jalan.
Demikian penjelasan artikel ini tentang garis sempadan bangunan. Dalam prakteknya di Indonesia, memang sulit untuk membangun garis sempadan bangunan yang sesuai dikarenakan kepadatan pemukiman yang sangat padat.
Jika bangunan anda memiliki garis sempadan bangunan yang cukup dari pinggir jalan, maka cocok bagi halaman bangunan anda untuk diberi lisplang kayu GRC. Adimas menyediakan lisplang kayu GRC yang cocok untuk teras dan gazebo bangunan anda. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.