Komponen penting dalam pembangunan rumah adalah atap. Pasalnya, atap berfungsi sebagai penutup untuk melindungi bagian dalam bangunan dari segala cuaca. Pemilihan material atap rumah juga menjadi salah satu komponen yang penting untuk dilakukan.
Saat ini, banyak macam-macam material atap rumah berdasarkan dengan jenis bahannya. Fungsi atap bukan hanya sebagai pelindung saja, tetapi juga sebagai penambah keindahan rumah. Oleh karena itu, penting untuk memilih material atap yang tepat.
Di saat banyak model rumah saat ini, banyak juga jenis material atap yang digunakan berdasarkan bahan-bahannya. Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis material atap berdasarkan bahannya. Yuk, simak!
1. Material Atap Tanah Liat
Material atap tanah liat tentu tidak asing bagi Anda karena atap ini banyak digunakan di Indonesia. Material yang digunakan dalam genteng tanah liat sama seperti material pada batu bata, yaitu tanah liat yang pembuatan masih menggunakan cara tradisional.
Pembuatan material atap jenis ini adalah tanah liat yang cetak kemudian dijemur terlebih dahulu sebelum akhirnya dibakar dengan suhu yang tinggi. Dalam pemasangannya, atap ini membutuhkan suatu rangka.
Keunggulan dari genteng tanah liat ini adalah harganya yang terjangkau, tangguh dan tahan terhadap cuaca, relatif murah harganya, tahan panas karena dapat menahan panas, serta tahan lama. Salah satu kelemahan dari material ini adalah gampang berlumut.
2. Material Atap Keramik
Atap keramik memiliki bahan dasar sama seperti atap genteng tanah liat, yaitu menggunakan bahan dasar tanah liat. Perbedaannya terletak pada atap keramik yang menggunakan lapisan glazur, yaitu lapisan yang sama seperti pada lapisan keramik lantai.
Kelebihan genteng keramik adalah warna genteng yang tidak mudah pudar, tahan api, memiliki banyak pilihan warna, dan warnanya tidak pudar serta lumutan. Kekurangan dari atap ini adalah harganya yang mahal, pemasangan rumit, dan kemiringan rumah minimal 30 derajat.
Baca Juga: Galvalum: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan, dan Ukurannya
3. Material Atap Asbes
Ciri utama dari atap asbes adalah permukaannya yang bergelombang. Asbes banyak diminati karena harganya relatif murah, bobotnya ringan, dan proses pemasangannya yang cepat.
Terdapat banyak sekali jenis-jenis dari asbes, sebagai berikut:
- Asbes gelombang adalah material bangunan yang terbuat dari campuran semen dan fiber berbentuk lembaran gelombang.
- Asbes rata atau asbes plafon adalah material bangunan yang terbuat dari campuran semen dan fiber berbentuk lembaran dengan permukaan datar sehingga disebut dengan material atap datar.
- Lisplang adalah papan semen rata tanpa tekstur yang biasanya digunakan atau dipasang di pinggir atap untuk menyembunyikan struktur atap dan memperindah bangunan.
4. Material Atap Seng
Kebanyakan dari Anda mungkin berpikir bahwa material seng dan galvalum adalah hal yang sama. Padahal, keduanya adalah dua hal yang berbeda. Material seng hanya terdiri dari lapisan seng saja sedangkan galvalum memiliki lapisan dari campuran alumunium, seng, dan silikon.
Material seng memiliki kelebihan bahannya yang ringan dan mudah dipasang, harganya murah, serta cukup mudah untuk didapatkan. Namun, kekurangan dari material ini adalah menimbulkan suara yang berisik dan ruangan bawahnya menjadi panas.
5. Material Atap Fiber
Atap fiber adalah salah satu material atap transparan yang terbuat dari bahan sintetis sejumlah bahan kimia fiber seperti polyester dan serat kaca. Atap transparan tidak hanya terbuat dari kaca, melainkan terbuat dari fiber, PVC, dan spandek.
Fungsi utama dari atap transparan adalah agar optimal dalam menghantarkan cahaya ke dalam ruangan. Atap fiber ini biasa digunakan pada area garasi, kanopi, gazebo, area jemur pakaian, dan area semi outdoor.
Baca juga: Atap Alderon: Definisi, Fungsi, Jenis, Kelebihan, Kekurangan, dan Harganya
6. Material Atap Kayu
Atap kayu adalah atap yang terbuat dari kepingan-kepingan kayu keras. Di Indonesia, atap kayu atau atap sirap jarang dijumpai karena harganya yang relatif mahal. Selain mahal, teknik pemasangan atap sirap juga memerlukan keahlian khusus agar tidak cepat bocor dan keropos.
Tipe yang digunakan atap ini adalah kayu keras dan tahan cuaca, seperti material kayu jati dan kayu ulin. Kelebihan atap sirap, yaitu desainnya yang artistik, awet, dan tahan terhadap cuaca yang ekstrem. Atap sirap cocok digunakan untuk hunian dengan kesan yang artistik dan indah.
7. Material Atap Kanopi
Atap kanopi sering digunakan pada bagian teras dan garasi. Proses pemasangan atap kanopi membutuhkan proses pengelasan untuk menyambung berbagai sisinya. Pemasangannya pun relatif mudah dan cepat.
Banyak jenis atap kanopi yang dapat digunakan dan yang paling sering digunakan adalah material polycarbonate. Polycarbonate terbuat dari plastik dengan rongga. Salah satu kelebihan dari jenis atap ini adalah dapat meredam panas matahari hampir 90%.
Baca Juga: Apa Itu Rooftop? 10 Model dan Fungsinya Pada Bangunan
8. Material Atap Aspal
Atap aspal biasa juga disebut dengan atap bitumen. Bahan dari atap aspal adalah lapisan aspal, serat organik, resik, dan bubuk kertas. Bahan-bahan tersebut diproses dengan teknik penekanan serta pemanasan suhu tinggi.
Bentuk atap aspal berupa lembaran dengan ketebalan 0,5-1 cm. Pemasangan atap aspal dapat dilakukan dengan menggunakan lem atau sekrup ke reng. Kelebihan atap aspal adalah daya tahan kuat, banyak variasi, sederhana, dan tetap estetik.
9. Material Atap Jerami
Atap jerami ini termasuk dalam material atap tradisional karena awalnya penggunaan atap dari jerami untuk bangunan gubuk di tengah sawah. Atap jerami identik dengan kesan yang alami karena penggunaan jeraminya tersebut.
Saat ini, konsep atap jerami bukan hanya digunakan di pedesaan saja. Namun, di perkotaan banyak dijumpai atap jerami pada kafe atau rumah makan dengan konsep tradisional ala pedesaan.
10. Material Atap Beton
Pada mulanya, atap beton diterapkan hanya pada gedung-gedung saja. Seiring berkembangnya waktu, material beton sering digunakan pada bangunan rumah dan komersial. Penggunaan beton sebagai atap adalah untuk menambah lantai karena terbatasnya lahan.
Fungsi utama dari atap beton ini adalah untuk melindungi bangunan dari segala cuaca. Namun, atap beton kini memiliki fungsi lain, yaitu sebagai tempat jemuran, tempat tandon air, hingga sebagai rooftop rumah.
Cara Merawat Material Atap
Atap rumah menjadi salah satu hal yang menjamin keamanan dan kenyamanan penghuninya. Untuk itu, penting bagi Anda untuk menjaga dan merawat atap rumah agar atap tetap kokoh dan baik. Berikut ini adalah cara merawat atap rumah.
- Mengecek secara berkala kondisi atap rumah
- Memastikan atap rumah bebas dari gangguan binatang
- Membersihkan atap rumah dengan rutin
- Memilih jenis atap rumah yang berkualitas
- Menempatkan ventilasi rumah dengan tepat
- Menyingkirkan lumut yang tumbuh di atap rumah
Dengan perawatan yang teratur dan baik, atap rumah akan lebih kokoh dan tahan lama sehingga fungsinya tidak akan berkurang.
Baca Juga: Kenali Jenis dan Model Atap Rumah untuk Hunian di Indonesia
Itulah beberapa jenis material atap rumah yang dapat Anda jadikan inspirasi ke depannya. Setiap jenis atap memiliki kelebihan dan kekurangan. Pastikan untuk memilih atap dengan kualitas yang terbaik.
Contohnya ketika akan membuat garasi, pastikan atap asbes yang digunakan adalah asbes yang berkualitas. Nah, jika Anda mencari asbes berkualitas, percayakan pada Asbes Adimas!
Asbes Adimas menyediakan berbagai macam jenis asbes unggulan dengan kualitas yang terbaik. Yuk, kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut!